Casey Stoner (Foto: Getty Images)
Lima musim terakhir, seri Phillip Island selalu punya raja tercepat yang sama, Stoner – meski dengan tunggangan berbeda. Dalam lima tahun belakangan pula, The Kurri Kurri Boy sudah mengumpulkan 135 lap yang terhitung spektakuler di trek dekat bibir pantai tersebut.
Kepercayaan diri rider Repsol Honda ini bagai terdongkrak setelah memengkan GP Amerika Serikat lalu. Tapi di antara Stoner dan GP Australia, masih terselip seri Indianapolis, GP Ceko, San Marino, Aragon, Jepang dan Malaysia.
Baginya, takkan ada rider yang bisa menyukai trek Phillip Island, sebanyak dirinya. Stoner yang memang sudah kenal karakter trek yang pertama kali dibuka tahun 1928 tersebut dan mengaku senang dengan karakter tikungan high-speed yang jarang disukai pembalap lainnya.
“Pastinya saya akan menantikan seri kandang di tiap musimnya – tapi perjalanan kami masih jauh untuk sampai ke sana. Saat kami sudah lebih dekat, kami akan mulai lebih antusias lagi,” terang Stoner kepada PaddockTalk, Rabu (1/8/2012).
“Dengan tikungan berkecepatan tinggi yang bisa merepotkan ban belakang…beberapa pembalap tak begitu menikmati karakter itu sebanyak saya. Saya menikmatinya – karena itulah saya menjalani dan mencintai olahraga ini. Selama ini saya selalu berhasil dengan prinsip itu,” lanjutnya.
Musim lalu, Stoner mengamankan gelar dunia keduanya di GP Australia pula dengan kondisi Stoner yang baru berulang tahun yang ke-26. Suami Adriana Tuchyna itu mengklaim momen-momen itu adalah yang terbaik sepanjang kariernya sebagai joki kuda besi.
“Saat itu saya memang sudah percaya diri terhadap gelar, apapun masalahnya karena kami hanya menyisakan beberapa seri lagi. Momentum sedang ada bersama kami untuk kami raih sepenuhnya,” tambah Stoner.
“Fantastis rasanya bisa memastikan gelar di seri kandang, pada hari ulang tahun saya, juga kemenangan kelima berturut-turut…sungguh luar biasa rasanya,” tutup Ayah satu anak tersebut.
(raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar