Sabtu, 26 Mei 2012

Guru Ini Dapat Honda Absolute Revo

detail berita
F: Pejuang Kehidupan Ekspedisi Nusantara (Aditya M/Okezone)

PADANG MANINJAU – Desa Padang Maninjau, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara sebenarnya tidak terlalu tertinggal. Meski akses masuk dari jalan utama Lintas Sumatera hanya tanah berbatu yang hanya cukup dilalui satu mobil, namun kehidupan masyarakat setempat tergolong makmur.

Wajar memang karena sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai petani dan pemilik lahan kelapa sawit. Tapi di balik kemakmuran itu, tersimpan kisah yang patut diteladani. Salah seorang penduduk desa itu, Ruswan (52) dan Rukmini (46) adalah pasangan guru honorer yang mengabdi untuk dunia pendidikan selama 30 tahun.
 
Mereka berjuang hidup di tengah kemakmuran desanya dan tetap menjaga derajat keluarga. Setiap pagi pasangan ini harus mengajar. Ruswan bertugas di SMK Dwi Guna, Kampung Panjang sebagai guru Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Sementara istrinya, Rukmini menjadi pahlawan tanpa tanda jasa di SD 1181 87, Padang Maninjau.
 
Mengandalkan gaji guru honorer sangat tidaklah cukup. Mereka harus mencari jalan keluar untuk bisa memenuhi kebutuhan. Sepulang mengajar, Ruswan menyambi memberikan les untuk anak-anak SD dan SMP desanya. Tapi, itupun masih belum cukup.
 
Perjuangan mereka harus ditambah lagi dengan menjadi buruh panen ketika kebun kelapa sawit milik tetangganya siap petik.
 
“Lumayan dapat upahan meski nggak banyak. Saya diberi upah Rp 1.000 per kilogram sawit. Tapi, tidak tentu. Kadang bisa sampai 50 kg kalau nggak capek,” beber pria asli Padang Maninjau itu.
 
Berkat kegigihan keduanya, keempat anak mereka bisa bersekolah tinggi. Bahkan dua anak pertama sudah lulus D3 dan SMA. ”Kami ingin anak-anak lebih baik dari orang tuanya. Untuk pendidikan, sebisa mungkin kami menyekolahkan mereka setinggi-tingginya,” kata Ruswan.
 
Dengan usia yang mendekati masa pensiun, harapan untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin tipis, bahkan mendekati nihil.
 
Namun mereka masih berharap bisa diangkat menjadi PNS kelak meski hanya berbekal pengalaman, bukan ijazah S1 seperti yang disyaratkan pemerintah untuk pengangkatan. Semangat, dedikasi, dan gigihnya Ruswan-Rukmini meraih mimpi inilah yang dinilai PT Astra Honda Motor (AHM) layak diberi penghargaan.
 
Dalam misi mencari pejuang kehidupan, rumah mereka disinggahi rombongan Ekspedisi Nusantara Honda Absolute Revo 2012. Kejutan pun disiapkan, dan mereka dihadiahi Honda New Absolute Revo untuk semakin membantu mereka menggapai mimpinya. Kaget, sekaligus terharu. Ruswan tidak menyangka bakal mendapat rezeki dan diberi penghargaan seperti ini.
 
"Saya tidak tahu kalau dikasih motor. Saya hanya tahu kalau rombongan Honda akan mampir ke rumah dan wawancara dengan TV. Terima kasih untuk Honda, semoga semakin sukses, dan para riders bisa menyelesaikan misi dengan selamat,” ujarnya sambil mengusap air mata yang tak terasa membasahi pipinya.
 
Ruswan dan keluarga termasuk pengguna setia motor Honda. Sejak bujangan, Ruswan sudah akrab dengan Honda CB70. Ketika menikah, dia ganti motor dengan Honda Astrea Star. Namun karena istrinya membutuhkan kendaraan, Ruswan menyicil motor baru, Honda GL Pro. “Tidak akan saya jual motor ini. Saya akan tetap setia dengan Honda,” tutupnya.
(zwr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar